Pada masa pemerintah Sultan Iskandar Muda Perkasa Alam (1607-1635) di Aceh, Nias telah masuk menjadi salah satu wilayah kekuasaannya pada tahun 1624. Sehingga sejak saat itu orang-orang Aceh telah mulai menempati beberapa wilayah di Pulau Nias khususnya di pesisir pantai.
Hingga tulisan ini diposting, kami belum memperoleh keterangan yang cukup komprehensif mengenai bagaiamana sejarah masuknya Nias dalam wilayah kekuasaan Aceh dan bagaimana orang-orang Aceh datang dan mendiami pulau Nias.
Namun demikian ada beberapa catatan yang diperoleh dari beberapa sumber mengenai hal ini, antara lain:Sumber tulisan: Sejarah Kedatangan Teuku Polem di Gunungsitoli Pulau Nias oleh Muhammad Idlim Polem (Mantan Kepala Desa Mudik)
- Tentang keberadaan orang-orang Aceh ini diperkuat dalam buku Encyclopedia Van Nederndsch Cost Indie III cetakan kedua, keluaran Martinus Nijhoffe Gravenhage tahun 1915 pada halaman kedua yang menyebutkan bahwa seorang Belanda bernama Davidson telah mengelilingi pulau Nias pada tahun 1665 dan menyaksikan orang-orang Melayu terutama Aceh bergaul dengan suku-suku Nias dan bahwa agama yang mereka anut adalah Islam.
- Keterangan lain diperoleh dari kutipan dari buku "Asal Usul Masyarakat Nias - Suatu Interpretasi" karangan P. Johannes M. Harmmerle OFMCap. tahun 2001 menyebutkan:
- ... saya berpendapat, bahwa masyarakat Nias bukan satu suku yang homogen saja, melainkan suatu perpaduan dari beberapa suku yang berbeda asal-usulnya (hal. 24).
- Sekurang-kurangnya kami melihat di Nias Selatan beberapa indikasi yang boleh jadi berasal dari Sumatera. (ha. 212).
- Pengaruh pendatang dari Aceh sangat terasa di pulau Nias, terutama di Nias Utara (hal. 224).
- Keturunan dari Polem di daerah To'ene cukup banyak. Mulai dengan cucu dari Polem yang diberi nama Duha, maka keturunannya digelari dengan marga Duha (hal. 226).
- Penjelasan yang cukup rinci tentang kedatangan suku Aceh di Nias diperoleh dari pemuka-pemuka adat Desa Mudik (salah satu wilayah yang ditempati oleh orang-orang Aceh dan keturunannya hingga kini). Riwayat ini diperoleh baik dari penuturan orang-orang tua secara turun-temurun maupun dari tambo-tambo lama dan dokumen-dokumen lama yang masih tersimpan baik hingga kini.
Adapun riwayat ini telah dihimpun dalam sebuah tulisan berjudul: Sejarah Kedatangan Teuku Polem di Gunungsitoli Pulau Nias oleh M. Idlim Polem (Mantan Kepala Desa Mudik).
Ringkasan dari tulisan tersebut dapat dibaca pada posting selanjutnya.
Sumber tulisan: Sejarah Kedatangan Teuku Polem di Gunungsitoli Pulau Nias oleh Muhammad Idlim Polem (Mantan Kepala Desa Mudik)
No comments:
Post a Comment